Kamis, 01 Desember 2011
Sabtu, 26 November 2011
Hasil Try Out 3 IPA Ke 4 - Nopember 2011
Labels:
TRY OUT
Hasil Try Out 3IPS Ke 4 - Nopember 2011
Labels:
TRY OUT
Hasil Try Out 3smp Ke 4 - Nopember 2011
Labels:
TRY OUT
Jumat, 25 November 2011
Kamis, 24 November 2011
Jumat, 28 Oktober 2011
HASIL TRY OUT XI IPA tgl 20-22 Okt 2011
Labels:
TRY OUT
Kamis, 27 Oktober 2011
HASIL TRY OUT 3SMP tgl 20-22 Okt 2011
Labels:
TRY OUT
Rabu, 26 Oktober 2011
HASIL TRY OUT INTERN XII IPA & XII IPS
Labels:
TRY OUT
Sabtu, 22 Oktober 2011
Kunci TRY OUT ke-3 tgl 20-22 Okt 2011(3SMP,2IPA,3IPA&IPS)
IX SMP-139 |
IX SMP-140 |
XI IPA-393 |
XI IPA-394 |
TO ke-3 (346) |
Read More ..
Labels:
TRY OUT
Rabu, 19 Oktober 2011
Kisi-kisi TRY OUT IXSMP tgl 20-22 Okt 2011
Selengkapnya Lihat DISINI
Labels:
TRY OUT
Selasa, 18 Oktober 2011
KISI-KISI TRY OUT Intern tgl 20-22 Oktober 2011 XII IPA/IPS
Labels:
TRY OUT
HASIL TRY OUT AKBAR IX SMP, XII IPA & XII IPS (16 Oktober 2011)
XII IPS Selengkapnya Lihat DISINI XII IPA Selengkapnya DISINI IX SMP Selengkapnya Lihat DISINI |
Labels:
TRY OUT AKBAR
Jumat, 07 Oktober 2011
Olimpiade penelitian tingkat nasional
ilustrasi |
DENPASAR,Siswa SMA Negeri 3 Denpasar mengikuti olimpiade penelitian tingkat nasional di Jakarta. "Ada enam siswa dari Bali yang lolos ke olimpiade penelitian tingkat nasional, empat di antaranya adalah siswa kami," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Denpasar I Made Suyastra saat bertemu Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Kamis (6/10/2011).
Dia menjelaskan, siswa tersebut terpilih setelah sebelumnya mengirimkan karya tulisnya ke Jakarta pada Agustus 2011. Dari 1.300 peserta, terpilih 90 orang yang maju ke tingkat nasional. Enam di antaranya dari Bali, yang terdiri atas 4 siswa SMA Negeri 3 Denpasar, 1 dari SMA Negeri 8 Denpasar, dan 1 lagi dari SMA di Singaraja.
Suyastra menambahkan bahwa karya tulis yang dibuat siswanya tersebut tentang tema humaniora di Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli. Untuk mempersiapkan menghadapi lomba itu, pihaknya menggandeng Univesitas Udayana (Unud) Denpasar guna membantu penelitian serta mencari bahan-bahannya.
"Kami berharap apa yang telah dilakukan anak didik kami dapat mengharumkan nama sekolah dan membanggakan ibu kota Provinsi Bali," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara berharap siswa SMA dapat percaya diri dalam menghadapi lomba tersebut yang cukung bergengsi itu. "Untuk membangkitkan kepercayaan diri, harus selalu berdasarkan prinsip Tri Kaya Parisuda yang merupakan jalan mencapai kemajuan," katanya.
Dia mengemukakan bahwa dalam ajaran Trikaya Parisuda, para pelajar harus mampu berpikir positif dan memiliki visi serta misi ke depan. Kemudian semua pikiran yang telah tertuang tersebut disampaikan kepada orang lain agar dilaksanakan dengan baik dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam kesempatan itu, Sekda mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang berprestasi itu karena telah mampu memberikan warna tersendiri bagi pendidikan di Kota Denpasar.
Ni Made Yokiana Wati, salah seorang peserta, mengatakan, penelitiannya membahas tentang pemanfaatan bahan alami untuk deterjen. "Tema penelitian itu saya pilih karena terdorong untuk memanfaatkan air sungai yang sudah tercemar bisa dikonsumsi secara aman," ujarnya.
sumber:edukasiKompas Read More ..
Labels:
artikel
Kamis, 29 September 2011
Cindy Priadi, Raih Gelar Doktor di Usia 26 Tahun
Cindy Priadi berhasil meraih gelar doktor di usia 26 tahun di salah satu universitas di Perancis.Kini ia menjadi dosen Teknik Lingkungan di Universitas Indonesia. DEPOK, KOMPAS.com — Pernahkah Anda membayangkan bisa meraih gelar doktor di usia 26 tahun? Cindy Priadi telah meraihnya di usia yang terbilang masih sangat muda. Di usia 26 tahun, ia berhasil menamatkan studi doktoralnya di Universitas Paris-Sud 11, Perancis. Cindy, yang lahir di Bandung, 30 Januari 1984, mengaku sudah sejak lama tertarik dengan kebudayaan Eropa dan isu-isu mengenai lingkungan. Berangkat dari ketertarikan itu dan kemahirannya berbahasa Perancis, pada 2005 ia berkesempatan melanjutkan studi pascasarjana di Universite Paris-Sud 11, Perancis, setelah mendapakan beasiswa dari Pemerintah Perancis melalui Pusat Kebudayaan Perancis di Indonesia. “Target awalnya memang mau lanjut S-2 di luar negeri. Jadi, setelah lulus dari ITB, saya tidak langsung mencari kerja,” kata Cindy saat ditemui Kompas.com di sela-sela kesibukannya di Depok, Jawa Barat, Rabu (28/9/2011). Dalam program masternya, Cindy mengambil program studi Ilmu Lingkungan dengan tesis berjudul “Caracterisation des Phases Porteuses: Metaux Particulaires en Seine” dan berhasil menyelesaikannya pada 2007. Semula, Cindy mengaku tidak pernah berpikir jika kemudian tesis itulah yang mengantarnya meraih gelar doktor. Ia mengisahkannya, tesis pascasarjananya adalah sebuah penelitian mengenai logam berat yang terkandung di dalam Sungai Seine, Perancis. Secara mendalam ia meneliti perilaku logam yang terkandung dalam aliran sungai tersebut untuk kemudian mencari tahu interaksi dan dampaknya. Di tengah akan menyelesaikan tesis pascasarjananya, Pemerintah Perancis dan sebuah lembaga penelitian di Perancis tertarik untuk membiayai keberlanjutan penelitiannya di jenjang S-3. Saat menempuh S-3, ia mengambil program studi Geokimia Lingkungan di universitas yang sama. Seluruh biaya penelitian dan biaya hidup Cindy ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Perancis dan lembaga penelitian tersebut. “Tesis S-2 saya dijadikan proyek resmi oleh sebuah badan penelitian di Perancis sehingga mendapatkan pendanaan selama tiga tahun untuk penelitian saya. Yang membiayai penelitian saya adalah pengelola Sungai Seine atau semacam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia. Mereka tertarik dengan penelitian saya karena ingin mengetahui kadar air di sungai tersebut serta untuk keperluan membuat instalasi dan pengelolaan air sungai dalam jangka panjang,” katanya. Ketika disebut sebagai doktor termuda di Indonesia, Cindy menolaknya. Menurut dia, semua orang pasti bisa meraih seperti apa yang didapatkannya. Hanya saja, ia menekankan, yang perlu diperhitungkan adalah kemauan dan menetapkan prioritas, apakah melanjutkan studi atau mencari pekerjaan. “Menyelesaikan S-3 sebenarnya bukan target hidup. Saya lebih memilih melanjutkan studi karena merasa tidak dikejar apa pun. Dalam arti, saya melanjutkan studi dari beasiswa, dan menurut saya beasiswa adalah sebuah penghasilan,” ujarnya. Setelah menamatkan studinya, Cindy kini menekuni profesi sebagai dosen di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Indonesia. Sesekali, ia meluangkan waktunya untuk mengikuti kursus tari balet. Ke depannya, ia ingin meraih gelar profesor. Dengan kapasitas yang ia miliki saat ini dan di waktu yang akan datang, ia beharap dapat memberikan banyak gagasan kepada masyarakat Indonesia. “Saya tidak terlalu peduli dengan gelar, tetapi dengan gelar profesor saya akan lebih berkapasitas, dan lebih berpengaruh menyampaikan gagasan. Saya berambisi ingin berguna untuk orang banyak,” kata Cindy. sumber: Kompas |
Read More ..
Labels:
artikel
Langganan:
Postingan (Atom)