Kamis, 13 Januari 2011

Jadwal KBM Periode 17-23 Januari 2011

Rencana Jadwal KBM

klik pada jadwal untuk memperbesar
NB: Jadwal Sewaktu-waktu Bisa Berubah,Untuk memastikan harap hubungi GO.

Read More ..

JAdwal TO bulan Januari 2011

Rencana Pelaksanaan Try Out Ganesha Operation di Bulan Januari 2011, adalah sebagai berikut:

klik pada jadwal untuk memperbesar

Read More ..

Mendiknas Simulasikan Nilai UN

Jakarta --- Formula nilai akhir penentu kelulusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat, serta sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, ditetapkan dengan menggabungkan nilai mata pelajaran ujian nasional (UN) dengan nilai sekolah. Nilai akhir adalah pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah. Formula ini akan digunakan pada UN Tahun Pelajaran 2010/2011.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan hal tersebut pada jumpa pers akhir tahun di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Kamis (30/12). Mendiknas mengatakan, formula UN merupakan hasil kesepakatan bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN dan atas rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat. "Kalau dulu UN sendiri dinilai hasilnya berapa. Kalau dia memenuhi 5,5 ke atas lulus. Pada 2011 dikombinasikan antara ujian yang dilakukan secara nasional, dengan prestasi atau capaian waktu dia sekolah kelas 1,2, dan 3," katanya.
Hadir pada acara tersebut Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Sekretaris Jenderal Kemdiknas Dodi Nandika, WKS Inspektur Jenderal Kemdiknas Wukir Ragil, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdiknas Baedhowi, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdiknas Suyanto, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly, dan Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Hamid Muhammad.
Mendiknas mengatakan, syarat kelulusan lainnya adalah nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00 dan tidak ada ujian ulangan. "Bagi yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Paket C untuk SMA," ujarnya.
Dia menjelaskan, seorang siswa sedikitnya harus meraih nilai 4 pada UN agar dapat lulus dengan syarat nilai ujian sekolahnya 8. Dengan menggabungkan kedua nilai tersebut maka nilai akhir diperoleh 5,6 di atas nilai minimal 5,5. "Kalau nilai ujian sekolah 7 belum lulus. Nilai aman UN adalah 6," katanya saat menyimulasikan nilai UN.
Mendiknas melanjutkan, berdasarkan hasil pemantauan berita selama 2010, UN menempati urutan pertama dari 10 isu pemberitaan pendidikan 2010. Dia menyebutkan, jumlah pemberitaan terkait UN sebanyak 1.899 (20,1%), disusul guru 974 (10,3%) berita, dan penerimaan peserta didik baru 537 (5,7%) berita. "Yang paling banyak urusan UN. Itu menunjukkan bahwa UN menjadi perhatian publik," katanya.
Mendiknas memaparkan, capaian kinerja 2010 dan program Kemdiknas 2011. Secara umum, kata Mendiknas, serapan anggaran Kemdiknas mencapai 89,29 persen per 27 Desember 2010. Adapun anggaran Kemdiknas pada 2011 Rp55,6 triliun. "Tidak ada pengurangan dari sisi anggaran. Alokasi BOS dikirim ke daerah," ujarnya.
Mendiknas menambahkan, sebanyak 20 persen anggaran APBN digunakan untuk fungsi pendidikan yang ada di 17 kementerian/lembaga. Mendiknas menyebutkan, anggaran fungsi pendidikan pada 2011 Rp243 triliun. Namun demikian, kata Mendiknas, anggaran tersebut tidak boleh digunakan untuk sekolah kedinasan seperti Akademi Kepolisian dan Akademi Militer. "Sekolah kedinasan tidak boleh memanfaatkan dana fungsi pendidikan," katanya. (agung)

1996 - 2010 kemdiknas.go.id
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta 10270

Read More ..

Jumat, 07 Januari 2011

PTN Harus Terima Kuota 60 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com  
Jumat, 7 Januari 2011 | 10:29 WIB

HERRY MURDI H/KOMPAS IMAGES
Kuota kursi mahasiswa baru perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ujian tulis dan undangan mencapai 60 persen. Kuota di SNMPTN ujian tulis tetap lebih banyak dibandingkan dengan undangan.
”Kesepakatan ini berlaku untuk PTN,” kata Ketua Majelis Rektor PTN Musliar Kasim, Kamis (6/1/2011) di Jakarta.
Ada 60 PTN di bawah Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama yang ambil bagian di SNMPTN tahun ini. Ujian jalur mandiri yang dilaksanakan PTN masing-masing sepakat dilaksanakan setelah pengumuman SNMPTN. Diperkirakan jalur mandiri mulai dibuka pada awal Juli 2011.
Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, menilai seleksi secara nasional yang dilaksanakan tahun ini justru lebih efisien, baik bagi masyarakat maupun kalangan perguruan tinggi.
”Kami siap melaksanakan seleksi secara nasional. Pihak PTN pun ingin mendukung siswa supaya bisa lebih konsentrasi dulu menyelesaikan studi di SMA. Baru nanti fokus mencari PTN. Ini akan mengurangi beban siswa,” ujar Rochmat.
Menurut dia, dari sekitar 6.000 kursi di UNY, 20 persen dialokasikan untuk SNMPTN undangan dan 40 persen lewat SNMPTN ujian tulis. Alokasi yang disepakati untuk SNMPTN undangan minimal 10 persen dan ujian tulis minimal 20 persen.
Diberitakan sebelumnya, seleksi masuk PTN secara nasional tetap bernama SNMPTN. Mulai 2011 SNMPTN dibuka melalui dua jalur, yakni ujian tulis dan undangan.
Adapun SNMPTN undangan hanya terbuka untuk siswa yang sekolahnya mendapat undangan panitia SNMPTN. Seleksi dipastikan dilaksanakan setelah penyelenggaraan ujian nasional (UN) dan pengumuman kelulusan siswa. UN untuk siswa SMA/MA/SMK akan dilaksanakan pada 18-21 April 2011 dan ujian susulan 25-28 April 2011. Sementara pengumuman kelulusan paling lambat 16 Mei 2011.

Read More ..

Ujian Nasional 18-21 April 2011


JAKARTA, KOMPAS.com 
Selasa, 4 Januari 2011

Ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan diselenggarakan 18-21 April 2011. Sementara jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan dilaksanakan 25-28 April 2011.

Jadwal UN ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh Senin (4/1/2011) di Jakarta.

Dalam UN April mendatang sudah digunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dengan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly mengatakan, UN Susulan SMA/MA/SMK akan dilaksanakan 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.

Sementara UN Susulan SMP/MTs diselenggarakan 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada tanggal 4 Juni 2011. "UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai," kata Mansyur.

Sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. Sekolah menggabungkan nilai dengan mata pelajaran lain. "Kan ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan," kata Nuh.

Nuh melanjutkan, dari peta nilai akan dilakukan analisis setiap sekolah. Sekolah yang nilainya rendah akan dilakukan intervensi seperti tahun 2010 yakni memberikan insentif dana sebesar Rp 1 miliar sebagai stimulus kepada 100 kabupaten/kota yang memiliki nilai UN rendah.

Insentif dana itu diberikan pada kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen. Selain dana, pemerintah juga melakukan intervensi program peningkatan kompetensi guru dan remedial. "Tidak ada target khusus kelulusan siswa. Targetnya kejujuran pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," kata Nuh.

Read More ..

Selasa, 04 Januari 2011

UN 2011 Dijadwalkan April

AKARTA (RP)- Jadwal pelaksanaan ujian nasional (UN) 2010-2011 tuntas. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menetapkan bahwa UN untuk SMP dan SMA dihelat April.
Rinciannya, UN untuk SMP dan sederajat berlangsung pada 25-28 April 2011. Sementara itu, UN untuk SMA dan sederajat diadakan pada 18-21 April mendatang.
Kebijakan soal penetapan hari H pelaksanaan UN itu tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria UN. Selain itu, kebijakan tersebut mengacu ke Permendiknas Nomor 46 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UN.  Mendiknas M Nuh menjelaskan, UN 2011 tetap dijadikan sebagai acuan untuk menentukan proses belajar.
Menurut dia, UN bukan alat atau formula untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air. “Selama ini, masih ada yang menganggap seperti itu,” tutur dia Senin (3/1).
Mendiknas menganalogikan UN dengan termometer atau alat untuk mengukur suhu seseorang. “Termometer itu hanya mengukur, bukan mengobati,” terang dia. Setelah diketahui suhu tinggi, seseorang tersebut disarankan minum obat penurun panas. Begitu pula UN. Setelah diketahui capaian atau hasilnya, Kemendiknas bisa mengintervensi kondisi sekolah di kawasan tertentu. “Jika tidak ada UN, bagaimana kita mengukur pembelajaran di kawasan tertentu?” tutur dia.
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendiknas Mansyur Ramli menambahkan, UN susulan untuk tingkat SMA dan sederajat berlangsung pada 25-28 April. Lalu, hasil UN untuk SMA akan diumumkan di sekolah masing-masing pada 3-6 Mei.
Sementara itu, UN susulan untuk tingkat SMP dan sederajat diadakan pada 3-6 Mei 2011. Pengumuman UN tingkat SMP dilakukan paling lambat 4 Juni. Sedangkan UN kompetensi untuk SMK berlangsung pada Maret mendatang.
Pada UN 2010, ungkap Nuh, Kemendiknas sudah melakukan evaluasi. Berdasar evaluasi tersebut, dia lantas mengintervensi sejumlah sekolah. Dia mencontohkan sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemendiknas sudah mengintervensi perkembangan pendidikan di sana. Intervensi itu berupa pengucuran anggaran untuk beberapa keperluan. Misalnya, pengadaan laboratorium serta penambahan buku perpustakaan dan guru. “UN 2011 kami gunakan sebagai alat ukur,” ujarnya. Lantas, dilakukan evaluasi dan intervensi lagi.
Sebelumnya, ketika rapat evaluasi dan refleksi pekan lalu, Nuh memaparkan simulasi penghitungan nilai kelulusan UN 2011. Batas terendah untuk kelulusan adalah 5,5. Angka itu dihitung dari 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai sekolah yang didapat mulai kelas 1, 2, hingga 3 pada tiap-tiap jenjang pendidikan. Ketentuan lain, nilai minimal UN tiap-tiap pelajaran 4,00.
Jika dapat nilai UN 4,00 untuk salah satu pelajaran, siswa harus meraih nilai ujian sekolah 8,00. Jika dikalkulasi, siswa itu memperoleh nilai 5,60. Artinya, angka tersebut  berada di atas batas nilai terendah 5,50. Sementara itu, jika siswa mendapatkan nilai UN 6,00, nilai ujian sekolah yang dibutuhkan tidak besar. Cukup dengan nilai 6,00, siswa itu sudah bisa lulus. Kebijakan lain, tidak ada UN ulang. “Jika tidak lulus, ya ikut kejar paket B atau C,” terang Nuh saat itu.(wan/dwi/jpnn)
by: http://riaupos.com

Read More ..